Container Icon

Artimu Bagiku

tatap matamu,
mampu meluluhkan mata hati ku.
dekap cintamu,
mampu hentikan denyut jantungku.

keindahanmu,
hadiah terindah untuk ku.
senyumanmu,
yang selalu buat aku tak menentu.

bagiku kau surga dunia.
bagiku kau begitu indah dan sempurna.
bagiku kau tak kan terganti,
walaupun dengan seribu bidadari.


karna hadirmu begitu berarti.


Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/09/cara-membuat-tombol-suka-di-atas.html#ixzz1oc9oB3li
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SENYUMAN INDAHMU

Tak kan bisa sepenuhnya aku tuk melupakanmu. .
semua tentang drimu. .
merasuk k'dalam relung hati ku. .

canda tawamu. .
manja sifat mu. .
telah menjelma dalam k'sharian ku. .

sepenuhnya aku tak kan tega melupakanmu. .
setulusnya aku tak kan sampai hati meninggalkan mu. ,
karna ku tau senyum mu itu. .
yang mampu meluluhkan dinding hatiku.

ku kan tetap disini . .
berharap dalam setiap mimpi, ,
engkau hadir dalam hati, ,
tuk berikan senyumu mu itu lagi. .


Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/09/cara-membuat-tombol-suka-di-atas.html#ixzz1oc9oB3li
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BAHAGIAMU

Jika mencintaimu adalah hal terindah.
maka kan ku berikan cinta ini padamu. .

dan, ,
Bila menyayangimu adlah suatu k'bahagiaan bagimu. .
makakan ku gengam erat namamu. .
agar sepercik hidupku lebih berarti di hidupmu. .

semoga drimu tersnyum bahagia.
di saat dunia tersa. .
seakan milik kita berdua. .


Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/09/cara-membuat-tombol-suka-di-atas.html#ixzz1oc9oB3li
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

HARAPAN PALSU

Indah terasa Indah. .
Saat saat kau bersama ku. .
Saat senyum manis mu. .
hanya kau berikan padaku. . .

Terbuai ku Terbuai. .
Dengan janji janji mu. .
yang kau ucap padaku. .
bahwa hatimu hanya milik ku. .

Kini S'mua berlalu. .
hatimu tak lagi milik ku, ,
hilang bersama dustamu, ,
yang kni kau brikan pada Y. .

Mengapa tak sejak dulu. .
Kata itu  yang kau ucapkan pada ku.
yang dulu membuat ku,
rela tuk menunggu buai manis cintamu. .


Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/09/cara-membuat-tombol-suka-di-atas.html#ixzz1oc9oB3li
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

HATIMU

senyum mu,
tawa mu,
slalu hiasi keseharian ku. .

Indah mu,
hati mu,
satu alasan untuk ku bersamamu. .

berikan itu pada ku,
kan ku jaga hati mu,
semampuku,
sekuat ku menjaga hati ku. . .

bila nanti,
kau hiasi hati ini,
akan ku beri,
spengal surga agar kau tersenyum bahagia. . .


Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/09/cara-membuat-tombol-suka-di-atas.html#ixzz1oc9oB3li
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

dinginnya pagi slalu mengigatkanku akan semua tentang mu
canda tawamu,
manis senyumu,
slalu itu yang menghalaingi ku,
di saat aku mencoba mencari pengantimu. .

haruskah aku menanti,
sesuatu yang tak mungkin untuk ku nanti.
smoga engkau mengerti,
hati ni masih di sini.

burung,
embun,
dan mentari pagi,
sampaikan rasa sayangku padanya,
agar dia tau aku slalu untuk nya.


Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/09/cara-membuat-tombol-suka-di-atas.html#ixzz1oc9oB3li
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CINTA

tak usah kau menangis karna cinta......
karna, sesungguhnya cinta tercipta untuk akhir yang bahagia.
, ,


Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

sesuatu yang kita cintai itu harus kita dapatkan.
dengan sebuah perjuangan.
karena cinta butuh sebuah perjuangan.


Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/09/cara-membuat-tombol-suka-di-atas.html#ixzz1oc9oB3li
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

cerita pendek


If you’re not the one then why does my soul feel glad today?
If you’re not the one then why does my hand fit yours this way?
If you’re not mine then why doesyour heart return my call?
If you’re not mine then where I have the strength to stand at all?
***
          Aku pena sederhana. Terbuat dari serat plastik dipadu beberapa kristal tembaga. Tinggiku berkisar 13cm saja. Berwarna hitam keperakan dan ukiran sederhana yang ditorehkan penuh cinta seorang pemuda yang kudengar Wisnu namanya setelah dia berhasil merayuku untuk dimilikinya. Wisnu memilihku ketika dengan rendah hati aku memerlihatkan bentuk diriku yang tidak istimewa di etalase sebuah buku tulis ternama di Surabaya.
           Lirikan tulusnya hanya tertuju padaku walaupun masih banyak pena yang jauh lebih berkualitas dan menarik dariku. Kerendahhatiannya membuatku terharu dan aku tahu saat dia bergumam padaku, “Aku akan memberikanmu pada pena hatiku, Mita. Dia yang sanggup mengisi lembaran kosong hidupku dan kuharap kau dapat membantu mengisi hari - hari indahnya.” Senyuman yang tulus itu semakin meyakinkanku bahwa pemilikku akan memanfaatkanku nantinya.
          Hingga hari itu tiba. Wisnu membungkus wadahku dengat seikat pita berwarna tosca. Sepertinya ini adalah hari yang ia damba. Dia menyimpanku dalam tas Reebok kesayangannya dan segera beranjak ke kampusnya. Aku mengabaikan perjalanan karena sejauh kumemandang, yang ada hanya sepasang buku bacaan dan satatan serta pena murahan yang cukup berharga.
          “Kau akan kuberikan padanya. Hari ini dia akan ke Bandung untuk observasi skripsinya selama 2 bulan sedangkan aku yakin teman – temannya berkonsultasi tentang observasi itu dengan dosennya. Sepertinya memakan waktu lama. Mita selalu memilih buku tebal apabila dia dalam kondisi luang yang relatif lama.” Wisnu menunjukkanku pada seorang wanita muda yang terfokus pada buku biru tebal yang dibacanya seakan tiada yang mampu mengusik keasyikannya. Dia duduk seorang diri namun kulihat ada beberapa tas lain di sekitarnya.
          “Tunggu! Aku akan mengumpulkan tugasku dulu lalu aku akan memberikanmu padanya. Ini laporan mingguan mengenai skripsiku. Kuharap takkan menghabiskan banyak waktu.” Wisnu menentengku dan berlalu ke arah kampus dengan memercepat langkah kakinya. Aku yakin dia tak ingin mengulur banyak waktu untuk hal sederhana.
          Masih terlihat wajah manis Mita. Teman – temannya mendatangi setelah entah dari mana. Mereka mulai beranjak dari tempat mereka. Tidak! Jangan – jangan mereka akan berangkat. Ya, mereka menuju area parkir kampus. Layaknya bisa mendengar kegelisahanku, Wisnu menoleh dan terkejut karena Mita sudah tidak berada di tempatnya. Dia berlari dan mencari keberadaan Mita. Nihil. Dia meneruskan ke arah parkiran dan dilihatnya mobil Mita telah melaju meninggalkan kampus. Wisnu menggenggamku erat lalu memasukkanku dalam tasnya.
          Wisnu gigih dan sepertinya aku sudah tiba di suatu tempat. Mungkin dia berhasil menghadang Mita. Dia mengeluarkanku. Aku terhenyak. Ini stasiun. Mengapa? Belum sempat kulanjutkan namun Wisnu tangkas menjelaskan. “Mita, kamu luar biasa. Ak yakin kamu yang memilihnya.” Wisnu memasuki peron setelah membayar karcis.
          Di Jalur 3 kulihat Mita hendak memasuki salah satu gerbong eksekutif. Sebelumnya dia masih mengedarkan pandangan ke arah sekitar. Dengan ragu, kulihat dia merasa berat karena sinar matanya membiaskan warna gundah. Wisnu menoleh ke arah gerbong tersebut ketika Mita memasuki gerbong. Astaga! Mengapa harus terlambat? tentu saja mereka tak menyadari kehadiran yang lainnya. Aku menyesali keadaan itu karena aku tak mampu berbuat apa – apa. Kereta mulai berangkat. Wisnu bergerak cepat menuju jalur lainnya lewat jalan bawah tanah. “Itu dia kumpulan teman Mita.” Wisnu menghampiri, “Mita dimana?”
          “Dia sudah berangkat. Baru saja.” Jawab teman Mita yang menggunakan kacamata dengan sweater merah marun. “Wisnu, kamu kok tau jadwal dari dosen dimajukan?”
          “Aku membuntuti kalian.” Wisnu menceritakan dengan rinci dan teratur tentang yang dialaminya. Wisnu yang selalu tersenyum tulus masih memertahankan senyumannya namun tak dipungkiri percikan kekecewaan melekat lembut di lekuk wajahnya.
          “Aku harap kalian bisa menjaganya.” Wisnu menyerahkanku pada salah seorang teman Mita berambut kuncir kuda dan kaos kuning oversizednya.
          “Percaya pada kami. Kami akan menyusulnya nanti sore ke Bandung. Tapi mengapa harus melalui kami, asisten kesayangan para dosen?” jawab gadis kuncir kuda.
          Wisnu tergelak. “Sebulan mendatang aku akan terlalu sibuk dengan presentasi skripsiku. Ditambah aku harus menemani dosenku untuk workshop keliling sebagai rutinitasnya.” Jawab Wisnu bijaksana. Aku hanya dibuat semakin membisu menahan pergejolakan yang sebenarnya dirasakan oleh Wisnu. Betapa kecewanya dia. Penantiannya belum mengantarkan pada kebahagiaan yang hakiki. Kulihat dia berlalu dan tiap langkahnya menebar ketulusan. Kini aku berpindah tangan. Si ‘kuncir kuda’ menyimpanku dalam tas kantung doraemonnya dan membiarkanku menunggu.
          Sepenggal tangan menggerayangi bungkusanku. Aku bisa melihat cahaya setelah beberapa saat aku hanya membisu. Mita. Aku melihatnya. Gadis dengan senyum sederhana itu tampak lega. “Bagaimana perjalanan kereta kencananya?” tanyanya.
          Si ‘kuncir kuda’ menyahut, “Huh, kereta kencana apanya? Ini mah kereta api biasa. Aduh, yang bikin sumpek stasiunnya. Males banget! Panas!” Mita hanya terkekeh. “Ya, sudah! Ayo, kita ke kontrakan! Kemaleman ntar loh.” Si ‘kacamata’ menjawab. “Hhe, ayo! Aku udah nyiapin nasi goreng loh!” jawab Mita bersemangat.
          “Oia, sampai lupa! Ada titipan dari Wisnu padamu. Ini dia.” kata si ‘kuncir kuda’ sambil menodongkanku pada Mita. Mita membelalak dan kulihat ada aroma terharu dari wajahnya. Mulutnya seakan tergembok dan dia segera meremasku erat dan ada getaran halus di tangannya yang lembut. Dia membuka bungkusanku. Tak terdeteksi surat kecil pendampingku.
          Dia tersenyum halus dan segera menuliskan di jurnal biru mudanya. Aku menemaninya dengan mengikhlaskannya memanfaatkanku. Aku merasakan tiap gesekanku dengan kertas jurnalnya. Begitu bahagia karena dia mulai mengapresiasi karya. Yang kutahu dia menggores lirik lagu Daniel Bedingfield – If You’re Not The One
I never know what the future brings, but I know you’re here with me now
We’ll make it through and I hope you are the one I share my live with
I don’t wanna run away but I can’t take it, I don’t understand
If I’m not made for you, then why does my heart tell me that I am?
Is there any way that I can stay in your arms?
          Masa begitu cepat bergulir. Tergelincir begitu cepat hingga tak terasa 2 bulan telah aku lewati bersama Mita. Mendeteksi tiap aktivitas dan menyelidiki perasaannya yang ditutup kabut kokoh insting wanita terhebatnya. Kesimpulanku menandakan bahwa Mita mencintai Wisnu dengan sederhana. Dengan segala isyarat yang tak kasat mata. Selalu dia tumpahkan gejolak jiwanya dan membiarkan dirinya merindukan Wisnu dalam diam.
***
          Mita kembali ke Surabaya tanpa sahabatnya. Kini dia adalah seorang sarjana atas wisudanya. Meletakkanku di sela kerah kemeja merah marunnya. Kedatangannya disertai dengan kabar tak bahagia. Ada alasan dibalik ketidakpeduliannya dan sikap acuh pada Wisnu. Sempat Mita berbisik padaku bahwa rahasia itu tak dapat kubocorkan lewat tetesan tintaku. Dia tidak merelakan tintaku membawa kabar duka. Dia berjanji akan membawaku dan rahasianya untuk memberi kesaksian akan sesuatu yang dipendamnya.
          Sekumpulan pengamen jalanan menyenandungkan lagu itu, Daniel Bedingfield – If You’re Not The One. Mita menganga tak percaya. Begitu pula denganku. “Wah, pengamen sekarang keren! Mereka memanjakan pendengar dengan irama yang berbeda.” desahnya. Setelah selesai mereka tersenyum dan segera menyodorkan secarik kertas lusuh dan pergi begitu saja meninggalkan bekas penuh daftar pertanyaan tentang segala keanehan. Dibuka kertas itu dengan gesit. Aku hafal tulisan tangan itu. Tulisan tangan milik pemuda tegap penuh kharisma yang memiliki tatapan dan senyuman teduh khasnya. Wisnu.
          Masih kuingat saat malam pertama dia memilihku. Meletakkanku di samping jurnal coklat mudanya dan membiarkanku menikmati untaian diksi berbalut rima, Daniel Bedingfield – If You’re Not The One. Tulisan yang benar menandakan kepribadian penulisnya. Kulirik kertas lusuh Mita dan kubaca liriknya. Persis yang malam pertama Mita tulis, Daniel Bedingfield – If You’re Not The One. Begitu pula Wisnu.
If I don’t need you, then why am I crying on my bed?
If I don’t need you, then why does your name resound in my head?
If you’re not for me, then why does this distance name my life?
If you’re not for me, then why do I dream of you as my wife?
I don’t know why you’re so far away, but I know this much is true
We’ll make it through and I hope you are the one I share my life with
And I wish that you could be the one I die with
And I pray that you’re the one I build my home with
I hope you I love you all my life
          Auranya berubah. Mita memberikan tanda bahwa dia sedikit gundah. Posisiku yang dekat dadanya dapat merasakan jelas kemirisan tiap detak jantungnya. Denyut nadinya memberi sensor kecemasan. Kalau aku menjadi manusia, saat aku melihat Mita keadaan Mita ini akan segera kudekap jiwanya untuk menguatkan raganya.
          “Mita, semangat!” Segera dia beranjak dan menuju pintu keluar stasiun Gubeng. Menikmati bangunan peninggalan Belanda yang belum mendapat renovasi serius dari pemerintah. Tiap hirup nafasnya tersimak roman klasik cerminan remuk redam hatinya.
          Di persimpangan depan stasiun. Hiruk pikuk warga ibukota Jawa Timur terasa sesak. Matahari kali ini terasa begitu menyengat kulit. Mita menggunakan kemeja lengan panjang untuk melindungi kulit halusnya agar tidak langsung terpanggang ganasnya matahari. Tapi kondisi fisiknya kurasa melemah. Kurasa degup jantungnya bertambah cepat dan nafasnya tersengal. Aku sedikit menegang. Mita melanjutkan langkah yang terasa memberat. Tidak, Tuhan! Ini di tengah jalan
          Aku merasa Mita mulai terhuyung dan darah segar mulai menetes dari hidungnya. Semua terasa berputar ketika Mita mulai kehilangan keseimbangan. Kendaraan yang berlalu lalang segera menglakson kendaraan pribadinya. Hingga dalam waktu sepersekian detik sebuah Land Cruiser melaju dari arah jalanan SMA komplek dan aku merasa melayang.
          Semua terjadi dalam sekali kedipan. Ada yang mengganjal. Dari tabrakan tragis seharusnya aku terpental jauh namun kini aku hanya berjarak 2 meter dari TKP. Kutengok ke arah Mita. Tuhan, inikah yang disebut takdir? Ada wisnu di sana. Terkapar bersama Mita tanpa daya. Yang kurasa hanya bau anyir darah serta riuh warga yang menyaksikan. Kusaksikan mereka seperti giguyur air berwarna merah. Sejauh kuingat, aku melihat keduanya bersebelahan.
          Semua mengerumuni raga keduanya. Aku sudah tak dapat lagi melihat mereka dengan jelas. Polisi dan ambulance membunyikan sirine. Warga segera membantu dan menutup bekas darah dengan koran seadanya. Jalanan ditutup untuk pengendara dan pengendara laknat segera digiring menuju rumah tahanan.
          Kini aku kembali sendiri. Hanya berpindah lokasi. Terinjak dan berpindah sedikit demi sedikit dari bahu jalan ke kiri dekat ruko yang berdiri tinggi. Kembali dalam kondisi sepi dan tak berarti. Menikmati sisa waktu untuk mencerna kejadian ini dan menunggu petugas DKP menyingkir. Aku hanya benda mati yang Tuhan izinkan menjadi sebuah saksi kunci secuil roman klasik.
          Sebagai pena, aku percaya bahwa cinta sejati pasti memiliki meskipun bukan di dunia. Sebagai bukti bahwa kita tak hanya bernafsu duniawi. Takdir bisa mengubah segalanya karena kita juga bisa mengubah takdir kita. Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan umat-Nya. Aku yakin Wisnu dan Mita memahaminya serta berharap yang terbaik bagi mereka.
          Hiruk pikuk mulai kembali. Kecelakaan tragis tak dapat menghalangi. Langkah warga masih tetap terbukti. Melanjutkan rentetan aktivitas sehari – hari. Matahari mulai berseluncur dan menyapaku. Angin mulai membelaiku lembut. Lampu kota menunjukkan kemegahan Surabaya. Glamourisme terpantul dari gaya hidup masyarakat yang lalu lalang.
‘Cause I miss your body and soul so strong that it takes my breath away
And I breath you into my heart and I pray for the strength to stand today
‘Cause I love you whether it’s wrong or right
and though I can’t be with you toninght
and thought my heart is by your side
           Daniel Bedingfield melanjutkan senandung romantisnya dari arah ruko peminjaman DVD. Aku membayangkan Wisnu dan Mita dan menikmatinya dalam diam.
I don’t wanna run away but I can’t take it, I don’t understand
If I’m not made for you, then why does my heart tell me that I am?
Is there any way that I can stay in your arms?


Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/09/cara-membuat-tombol-suka-di-atas.html#ixzz1oc9oB3li
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CINTA

Down Ribbon: “ Hati Q “ 

Tak mudah tuk dapatkan cinta sesorang…
Perlu lebih dari sebuah perjuangan…
Tak usah kau takut akan kegagalan…
Karena pasti semua ada jalan..!!!!!
          Tak mudah untuk taklukan seorang wanita….
          Perlu lebih dari sebuah cinta…..
          Tak usah kau rayu dengan kata-kata..
          Karena baginya itu tiada guna….!!!
Kini dia benar pergi….
Seakan tak inginkn Q lagi..
Aku terluka…
Karena cara yg kau pnya..!!

          Hatimu tak secantik wajahmu…
          Krna dusta itu,,
          Smoga engau kan bahagia..
          Dengan cinta yg kau pnya,,,,                                  Thoha C M
“ MENANTI MU ”

Saat Q mengingat U,.,.
Hanya senyum U yag hiasi pikiran Q….
Tak brnah bisa Q mlupakannya..
Krna snyum U bgtu menawan,,,!!!

Adakah kau d sana,,,,
Mengingatku walau tuk sejenak…
Di sini Q mrindukan U…
Sungguh Q rindu kamu..

Malam tunjukan padanya,
Bahwa Q di sini masih menantinya…
Bntang kirimkan cinta Q untk Y..
Walau Q tau kau tak kn menerimanya,,,

Kan  tetap Q coba,,,
Wlau hati ni terluka,,,
Kan ttap Q mnanti,,
Hngga engakau datang kembali…..!!!!


Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/09/cara-membuat-tombol-suka-di-atas.html#ixzz1oc9oB3li
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

posting pertama

ini posting pertama saya di bloger.com


Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/09/cara-membuat-tombol-suka-di-atas.html#ixzz1oc9oB3li
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Share
MasTer Q
Source » http://www.wakrizki.net/2011/12/membuat-tombol-share-facebook-twitter.html#ixzz1oc8nhawD